Thursday, May 3, 2007

INILAH KAMMI!

Tepatnya 10 April 1998, seluruh media terpusat perhatiannya pada suatu gelombang gerakan yang menginginkan suatu perubahan dikarenakan situasi dan kondisi saat itu memang harus segera ada perubahan yang mendasar dalam bangsa ini. Semua heran dan terkejut melihat gelombang gerakan yang cukup dramatis tersebut, ketika menyaksikan sekitar 20.000 massa

mahasiswa dan kaum muda berduyun-duyun dan berkumpul di Masjid Al-Azhar

justru pada saat, ketika seluruh aksi demonstrasi 1998 yang dimotori oleh elemen mahasiswa dan organisasi pergerakan sosial masih berpusar di dalam kampus sebagai wilayah yang aman dan terlindungi oleh kebebasan dan eksklusifitas akademis. Keterkejutan masyarakat terus-menerus muncul, ketika organisasi pengumpul massa besar itu, kemudian secara massif melakukan aksi “yang terus-menerus ada” di berbagai kota, dan mengalami puncak histeria ketika organisasi itu, menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jabotabek, untuk mengikuti Aksi Sejuta Ummat di Monas pada hari Kebangkitan Indonesia di Jakarta pada 20 Mei 1998. Walaupun aksi ini kemudian mengalami kegagalan (yang sengaja digagalkan oleh para inisiator Aksi pada tengah malam, setelah mereka melihat kondisi Jakarta yang sangat mungkin sekali untuk mengalami kerusuhan dan dikhawatirkan banyak korban yang berjatuhan pada esok hari), tapi cukup efektif untuk menjadi terapi shock bagi penguasa saat itu, yang akhirnya menurunkan Soeharto, pada keesokan harinya.
Dulu dan sekarang mulai akrab dengan nama KAMMI. Sebuah organisasi gerakan yang terlahir dari sebuah keinginan untuk memperbaiki nasib bangsa ini. Sampai sekarang banyak sekali penggiat gerakan menebak dan mencoba menerjemahkan siapa KAMMI sesungguhnya. Karena organisasi gerakan ini hadir pada saat yang tepat indonesia sedang sekarat dan bahkan organisasi-organisasi yang lahir sebelum adanya KAMMI tidak mampu melakukan aksi dengan massa ribuan dengan suatu agenda yang fenomenal. Sudah banyak sebutan dan julukan yang menempel erat di KAMMI, sampai saat ini. Sebutan yang muncul dari orang awam, KAMMI adalah komunitas anak-anak muda(baca:sekarang bukan anak-anak tapi sudah aktivis muda)yang berwajah bersih, sabar, bersikap santun dan tertib dan juga soleh. Sedangkan Fahri Hamzah – Ketua KAMMI pertama – menyebut KAMMI sebagai ‘anak-anak sekolah’ yang punya ‘gagasan untuk berjamaah, berkumpul dalam suatu kesadaran akan pentingnya membina diri secara fisik, mental, dan spiritual’ di mana ‘kesadaran ini berlanjut menjadi semacam gerakan terstruktur’ yang menjadikan ‘sejarah perjuangan nabi dan sahabat sebagai ingatan dasar. Andi Rahmat –Ketua Umum KAMMI ketiga- menyebutnya sebagai “gerakan kaum muda masjid kampus. Bahkan Aditya Firdaus-Ketua Umum Daerah KAMMI KALTIM kelima(yang nulis ini)- menyebut sebagai generasi muda yang negarawan untuk menjadi pemimpin dalam setiap bidang yang strategis dengan modal kepahaman islam. Sedangkan “Orang-orang Merah” yang tidak mengerti KAMMI secara mendalam menyebut KAMMI sebagai “kaum muda sosialis-religius”.

Namanya KAMMI. Nama yang sangat tidak asing lagi dan familiar ini tentu saja menjadi salah satu instrumen gerakan penting dalam perubahan bangsa ini.Sebutan nama KAMMI juga mengingatkan kita semua pada organisasi mahasiswa pada tahun enam puluhan yang cukup gemilang dalam merubuhkan rezim Soekarno: KAMI. Organisasi kumpulan dari organisasi –kebanyakan organisasi mahasiswa islam- gerakan mahasiswa pada jaman itulah yang konon menjadi sumber inspirasi besar bagi penamaan KAMMI. Dengan alasan sejarah, kemudian nama KAMMI disematkan pada “kumpulan anak muda masjid-kampus” tersebut. Dan karena perjuangan butuh identitas ideologis, maka kemudian founding fathers “organisasi kaum muda masjid-kampus” membubuhkan satu M lagi. Hingga terucaplah nama KAMMI. Sebuah singkatan nama organisasi yang mampu menerangkan dengan gamblang identitas anggota yang berkumpul di dalamnya; Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia.

KAMMI lahir tidak begitu saja.
KAMMI lahir -dan memang perlu untuk dilahirkan- dalam kondisi negara yang sedang mengalami keguncangan akibat efek besar “ideologi pembangunan” dan kondisi Indonesia (sebagai negara dunia ketiga) yang sedang mengalami masa pra-demokratis; tiranik, otoriter, militeristik, tidak adil, dan tidak demokratis. KAMMI dan gerakan mahasiswa lainnya adalah bagian dari aktor muda yang selalu mencoba masuk dalam peta sejarah peradaban bangsa. Dengan kekuatan moral yang diusungnya, pada permulaan sejarah perubahan Indonesia, KAMMI mengawali perannya; menjadi kekuatan penekan dan kekuatan moral. Terbukti dengan konsistensi gerakannya bersama organisasi gerakan mahasiswa lainnya (dan jangan lupa; skenario Allah SWT!), kaum muda ini berhasil menumbangkan Rezim Soeharto.
Setiap organisasi pasti mempunyai landasan dasar dan rumah tangga untuk mempertahankan jati dirinya sebagai organisasi. Dalam KAMMI dikenal adalah filosofi gerakan sebagai landasan dan spirit perjuangan yang menjiwai KAMMI yaitu berupa visi, misi, prinsip, karakter dan kredo gerakan KAMMI. Point-point ini diharapkan ruh perjuangan kader-kader KAMMI menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat ketika melakukan perubahan.

Visi KAMMI: KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia.
Misi KAMMI:

  1. Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.
    b. Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.
  2. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.
  3. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.
  4. Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).

Prinsip KAMMI:Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI, Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI, Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI, Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI, Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI dan Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI
Karakter KAMMI: KAMMI adalah organisasi kader (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul ‘amal).

Dalam setiap tubuh organisasi khususnya organisasi gerakan selalu mengagendakan bagaimana kondisi internal dan eksternal berada dalam kondisi yang stabil. Sehingga akan selalu eksist dan action setiap moment-moment yang tepat untuk menunjukan keberadaan dan kiprah organisasi. Kalau mau melihat kebelakang album-album perjuangan KAMMI baik di internal maupun eksternal yaitu gerakan, KAMMI punya citra yang baik dalam setiap perjuangan untuk mengusung agenda-agenda perubahan dan merespon secara arif dan bijak setiap isu-isu daerah, nasional dan internasional sehingga bergainning position KAMMI terhadap pengambil kebijakan dapat diterima meskipun hasilnya belum memuaskan. Secara internal KAMMI memposisikan diri sebagai organ yang berbasis ilmiah, intelektual dan negarawan dimana manhaj kaderisasi KAMMI 1427H membentuk muslim yang negarawan. Subyek kaderisasi KAMMI adalah mahasiswa yang dipandang sebagai kaum-kaum muda pengganti kaum-kaum tua yang sudah layak istirahat menikmati masa tua Mahasiswa sebagai salah satu elemen sosial yang secara politis mempunyai kebebasan, karena relatif belum terbebani oleh jabatan politis. Secara sosiologis, mahasiswa mempunyai kesempatan yang besar untuk mengakses informasi dibandingkan kelompok masyarakat lainnya. Yang perlu dipikirkan KAMMI adalah merawat idealisme mahasiswa dalam masyarakat. KAMMI kedepan harus mengedepankan argumentasi dalam membuat perubahan. Dan secara eksternal KAMMI memposisikan sebagai organ yang eksist mendampingi basis sosial kemasyarakat. Penguatan basis pergerakan di masyarakat, terutama simpul-simpul pergerakannya. Sehingga KAMMI sebagai kelas menengah dalam masyarakat tidak beralih fungsi menjadi kelas elit namun justru mengakarkan basis pergerakannya pada masyarakat.

Masa Depan KAMMI

Hampir sembilan tahun lahir, tumbuh dan berkembangnya KAMMI, organisasi ini masih sangat diperlukan untuk selalu hadir sebagai pelopor, perekat dan penyatu dalam setiap agenda perubahan. Agar dapat menata pergerakannya dengan baik maka KAMMI perlu mengambil ibroh masa lalu (red. Sejarah) serta memahami realitas kekinian sehingga mampu memproyeksikan pergerakannya dimasa yang akan datang. Kita perlu menyadari dimana saat ini posisi KAMMI berpijak. Perlu adanya analisa yang bijak, arif dan dewasa terhadap permasalahan masa kini sehingga super mega proyek perubahan benar-benar terwujud yang diusung oleh KAMMI. Ada dua agenda besar yang harus diperhatikan oleh KAMMI saat ini yaitu dinamisasi internal KAMMI dan agenda KAMMI menempatkan diri secara baik dalam ranah politik.

  1. Dinamisasi internal KAMMI

Untuk internal tubuh KAMMI selalu berkaitan dengan kaderisas dan jaringan. Dua agenda internal merupakan ruh dari perjuangan KAMMI karena ber sinergis dengan kiprah diluar KAMMI. Kaderisasi dengan manhaj kaderisasi 1427 tema besarnya adalah menjadi muslim negarawan sebagai representase kebangkrutan moral secara sistematik masyarakat indonesia sehingga diperlukan edukasi yang massif baik ditubuh mahasiswa dan masyarakat. Kader-kader KAMMI bukan hanya agent of change tapi diharapkan mampu menjadi bagian pengendali perubahan(director of change) dengan kekuatan kompetensi kader-kader KAMMI yaitu: pengetahuan keislaman, kredibiltasmoral, wawasan keindonesiaan, kepakaran dan profesionalisme, kepeimimpinan danjuga diplomasi jaringan. Dalam segi jaringan KAMMI sudah pantas mempunyai jaringan satuan daerah atau seluruh universitas di Kalimantan Timur dengan cara memperkenalkan KAMMI sebagai sebuah organisasi yang eksis dalam perubahan dan menjadikan mahasiswa-mahasiswa sebagai aktor perubahan.


2. KAMMI dengan agenda politik

KAMMI sebagai salah satu instrumen demokrasi yang cukup penting dalam membangun proses good governance (tata pemerintahan) perlu menyiapkan strategi yang tepat untuk menjalankan fungsi kontrol dan kekuatan penyeimbang (balancing power). KAMMI yang bercita-cita ingin melakukan perubahan besar dan membangun peradaban baru perlu berupaya untuk selalu instropeksi terhadap strategi perjuangannya. Modifikasi perjuangan dalam strategi pergerakannya menjadi suatu keniscayaan agar mampu menjadi kekuatan perubah yang efektif. Maka sudah seharusnya KAMMI perlu memikirkan strategi yang lebih tepat sasaran. Dengan orientasi atau tujuan berlandaskan situasi kondisi daerah, nasional dan internasional dan terlebih penting adalah komitmen dan kesabaran untuk perubahan. Pilihan yang arif dan bijak dalam ranah polittik, KAMMI lebih moderat tapi tetap mengawal proses berjalannya demokrasi tingkat nasional dan daerah. Hal-hal yang perlu dilakukan KAMMI adalah:

a. KAMMI saatnya bukan sekedar gerakan moral force tapi politic force, artinya bukan sekedar pendobrak atau bahkan menghancurkan sendi-sendi demokrasi yang berjalan tapi lebih memainkan kerjasama dengan kekuatan oposisi namun tetap berhati-hati.

b. KAMMI saatnya dari pressure groups menjadi interest group karena lebih mudah akses untuk melakukan draft perubahan karena langsung berhadapan dengan para pengambil kebijakan. Pressure tetap ada karena salah satu dinamisasi gerakan dalam KAMMI.

c. KAMMI lebih berpartisipasi dalam politik lokal dengan tetap memposisikan sebagai organisasi independent. Karena trend saat ini adalah otonomi daerah seharusnya isu kepemimpinan daerah dapat dikawal oleh KAMMI dengan membuat kriteria pemimpin daerah versi KAMMI.

d. KAMMI saat ini menyeting agenda-agenda perubahan sehingga tidak terjebak oleh pelontar isu dan secara sporadis, reaksioner menjadi gerakan.

e. KAMMI berpolitik secara bebas dan aktif tapi tetap mempertahankan jati diri KAMMI sebagai gerakan ekstra parlementer.

f. KAMMI lebih merakyat dengan mencerdaskan kehidupan politik masyarakat dan juga mengakomodir seoptimal mungkin untuk kepentingan rakyat dalam setiap system demokrasi.


Perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, namun harus ada yang merekayasa dan memperjuangkannya. KAMMI sebagai creative minority harus mampu mentransformasikan pergerakannya pada silent mayority sehingga KAMMI benar-benar mampu menjadi kekuatan perubah yang efektif karena KAMMI sebagai basis operasional pergerakan memiliki akar yang kuat dan ditopang oleh basis sosial kemasyarakatan yang kokoh, dimana “suara KAMMI adalah suara rakyat.” Mempengaruhi kebijakan proses pembuatan kebijakan publik, mengontrol pelaksanaanya, mengevaluasi dampaknya serta membela pihak yang menjadi korban dalam hal ini rakyat adalah tugas mulia politisi ekstra-parlementer. Tugas yang cukup berat dan melelahkan. Untuk bisa menjalankannya diperlukan daya tahan pergerakan (konsistensi), didukung militansi para kader KAMMI, mobilisasi yang solid dan yang paling utama dibutuhkan intellectual organic suatu komunitas. Sistem organisasi KAMMI harus dapat menjawab kebutuhan pergerakannya dan menjawab realitas kebangsaan yang terjadi. Jika KAMMI mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi, maka KAMMI tidak hanya sekedar menjadi agent of change, namun lebih dari itu, bahkan mungkin menjadi director of change. Itulah KAMMI di saat ini dan di masa depan.


Wallahua’lam
Oleh: Aditya Firdaus
(kammi_kaltim)